Belajar dari Musuh

Proses Pelarangan Khamar [Minuman Keras]
Foto : Mari Belajar Agama Islam
“Percuma kita memerangi umat Islam, dan tidak akan mampu menguasainya selama di dada pemuda-pemuda Islam ini bertengger Al-Qur’an. Tugas kita sekarang adalah mencabut Al-Qur’an di hati-hati mereka, baru kita akan menang dan menguasai mereka. Minuman keras dan musik lebih menghancurkan ummat Muhammad dari pada seribu meriam, oleh karena itu, tanamkanlah dalam hati mereka rasa cinta terhadap materi dan seks” (pernyataan ini dinisbatkan kepada William Ewart Gladstone, 1809-1898, mantan Perdana Menteri Inggris.)

Apakah betul pernyataan diatas disebutkan oleh mantan Perdana Menteri Inggris..??? Bukan benar tidaknya penisbatan tersebut yang akan dibahas tapi hakekat isi kandungan kata-katanya.

Katanya : "Percuma kita memerangi umat Islam, dan tidak akan mampu menguasainya selama di dada pemuda-pemuda Islam ini bertengger Al-Qur’an."

Apakah ini berarti mereka berhenti memerangi Kaum Muslimin..???, ternyata tidak, mereka hanya merubah strategi bukan hanya sekedar perang fisik tapi juga dibarengi dengan perang pemikiran istilah arabnya Al-Ghozwulfikry (الغزو الفكري).

Diantara tujuan dari perang pemikiran tersebut adalah agar supaya para pemuda Islam jauh dari Al-Qur'an.

Katanya : "Tugas kita sekarang adalah mencabut Al-Qur’an di hati-hati mereka, baru kita akan menang dan menguasai mereka."

Menurut mereka, kemenangan hanya dapat diperoleh dan kekuasaan akan dapat diraih jika Al-Qur'an tidak lagi bertengger di dada pemuda-pemuda Islam dan tercabut dari hati-hati mereka.

Allah Subhanahu wata'ala berfirman :
{وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَسْمَعُوا لِهَذَا الْقُرْآنِ وَالْغَوْا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَغْلِبُونَ} [فصلت: 26]
Dan orang-orang yang kafir berkata: Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al Qur'an ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan (mereka). [Fushilat (41):26]

Wahai pemuda-pemuda Islam masih adakah Al-Qur'an bertengger di dadamu, masih adakah Al-Qur'an tertatanam dalam hatimu..???

Allah Subhanahu wata'ala berfirman :
{وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا} [الفرقان: 30]
Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Qur'an ini suatu yang tidak diacuhkan". [Al-Furqoon (25):30]

Sepantasnya bagi kita khususnya para pemuda untuk memberikan perhatian besar terhadap Al-Qur'an jangan sekali-kali menelantarkannya, sebagaimana keadaan mereka yang diadu-kan oleh Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam dalam ayat diatas.

Diantara bentuk menelantarkan Al-Qur'an yang disebutkan Al Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya adalah :
  • Bersenda gurau dan terus bercakap-cakap ketika Al-Qur'an dibaca sehingga tidak terdengar bacaannya;
  • Tidak mempelajari dan tidak menghafalnya;
  • Tidak beriman dan tidak membenarkannya;
  • Tidak mentadabburi dan tidak memahaminya;
  • Tidak mengamalkannya dalam bentuk melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya;
  • Berpaling darinya, lebih memilih sya'ir, perkataan, nyanyian, senda gurau, opini atau tarekat yang tidak diambil dari Al-Qur'an
Kita memohon kepada Allah Subhanahu wata'ala yang Maha Mulia, Maha Pemberi lagi Maha Kuasa atas apa saja yang dikehendaki-Nya, agar membebaskan kita dari segala hal yang mendatangkan murka-Nya, dan menggerakkan kita agar melakukan apa saja yang diridhoi-Nya, berupa menghafal Kitab-Nya dan memahaminya serta melaksanakan seluruh konsekuensi hukum yang terdapat didalamnya sepanjang malam dan siang, dengan cara-cara yang benar dan tepat yang dicintai dan diridhoi-Nya, sesungguhnya DIA Maha Mulia lagi Maha Pemberi

Katanya : "Minuman keras dan musik lebih menghancurkan ummat Muhammad dari pada seribu meriam"

Percaya atau tidak!, fakta telah berbicara, betapa banyak kaum muslimin meninggal sia-sia hanya karena menenggak minuman haram ini, dan hanya karena keributan yang terjadi di tengah-tengah konser pertunjukan musik.

Seribu meriam hanya menghancurkan fisik saja, namun minuman keras dan musik bisa menghancurkan fisik, agama serta dunia dan akhirat seorang Muslim.

Sungguh, Sabda Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam yang diucapkannya kurang lebih 1.400 tahun yang silam hampir-hampir menjadi kenyataan di akhir zaman ini, dimana banyak orang yang menganggap remeh haramnya minuman keras dan musik, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
لَيَكُوْنَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوامٌ يَسْتَحِلُّوْنَ الْحِرَ وَالْحَرِيْرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعازِفَ
“Kelak akan ada sekelompok kaum dari umatku yang akan menghalalkan zina, kain sutra (bagi lelaki), khamar, dan alat-alat musik.” (HR. Al-Bukhari no. 5590)

Katanya : "tanamkanlah dalam hati mereka rasa cinta terhadap materi dan seks”

Pernyataan ini mengingatkan kita akan Firman Allah Subhanahu wata'ala :
{قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ} [التوبة: 24]
Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. [At-Taubah (9):24]

Juga sabda Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam :
يُوْشِكُ اْلأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى اْلأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا. فَقَالَ قَائِلٌ: وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ: بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيْرٌ، لَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ، وَلَيَنْزِعَنَّ اللهُ مِنْ صُدُوْرِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ، وَلَيَقْذِفَنَّ اللهُ فِيْ قُلُوْبِكُمْ الْوَهْنَ. فَقَالَ قَائِلٌ: يَا رَسُولَ اللهِ! مَا الْوَهْنُ؟ قَالَ: حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهيَةُ الْمَوْتِ
“Hampir-hampir umat-umat (di luar kalian) mengerumuni kalian sebagaimana orang-orang makan mengerumuni piring hidangannya.” Ada yang bertanya kepada beliau: “Apakah disebabkan karena jumlah kita sedikit pada saat itu?” Rasulullah menjawab: “Bahkan kalian pada hari itu jumlahnya banyak, akan tetapi kalian hanyalah seperti buih yang dibawa air bah (banjir) dan sungguh Allah akan mencabut dari dada musuh-musuh kalian rasa segan (takut) terhadap kalian. Dan Allah akan melemparkan pada hati kalian Al-Wahn.” Seseorang bertanya lagi: “Wahai Rasulullah, apakah Al-Wahn itu?” Beliau menjawab: “Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud; dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani di Ash-Shahihah no. 958)

Kekalahan demi kekalahan bukan karena kuantitas yang kurang tapi karena “Cinta dunia dan takut mati", lebih cinta terhadap materi.

Demikian pula seks yang erat kaitannya dengan wanita merupakan fitnah terbesar bagi kaum lelaki bukan saja bagi Kaum Muslimin bahkan telah tercatat dalam sejarah bahwa fitnah pertama yang menghancurkan Bani Israil adalah fitnah wanita, sebagaimana sabda Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam :
إِنَّ الدُّنْيا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإِنَّ اللهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيْها فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُوْنَ. فَاتَّقُوا الدنيا وَاتَّقوا النِّساءَ, فَإنَّ أَوَّلَ فِتْنَة بَنِي إِسْرَائِيْلَ كَانَتْ فِي النِّساءِ
“Sesungguhnya dunia itu manis lagi hijau dan sesungguhnya Allah menjadikan kalian penguasa di atasnya lalu Dia memperhatikan apa yang kalian perbuat. Karenanya takutlah kalian kepada (fitnah) dunia dan takutlah kalian dari (fitnah) wanita, karena sesungguhnya fitnah pertama (yang menghancurkan) Bani Israil adalah dalam masalah wanita.” (HR. Muslim no. 2742)

Wah, ternyata cukup panjang juga jika ingin dijelaskan satu-satu, sebagai penutup mari kita senantiasa berdo'a dan berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia, Raja manusia, Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.

_______

Faidah :

"Maka berbicaralah kamu berdua (Musa & Harun Alaihimassalam) kepadanya (Fir'aun) dengan kata-kata yang LEMAH LEMBUT, mudah-mudahan ia ingat atau takut" [TQS. Thoha (20):44]