Bimbingan Belajar Bahasa Arab "Baca Kitab Gundul" Sampai Bisa

Bimbingan Belajar Bahasa Arab "Baca Kitab Gundul" Sampai Bisa
Metode Praktis Menguasai Bahasa Arab
Secara teori dan berdasarkan fakta, seseorang akan mampu menguasai bahasa apa saja selama digunakan dan dibiasakan lidahnya untuk mengucapkan kata demi kata dari bahasa yang ingin dikuasainya tersebut. Bahasa Selayar misalnya, kenapa saya sampai sekarang tidak bisa berbahasa selayar dengan baik dan benar? padahal sudah hijrah ke pulau ini sejak akhir 2008 yang lalu. Jawabannya yach itu tadi, karena tidak membiasakan diri untuk menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Semua bahasa seperti itu. Jadi sebenarnya jika ingin memiliki kemampuan bercakap dengan bahasa tertentu, kuncinya adalah jadikan sebagai bahasa yang dipakai sehari-hari. Demikian pula bahasa Arab, ingin lancar berbicara dengan bahasa Arab, yach harus dipraktekkan setiap hari. Kalau hanya sekali sepekan, itupun 2 jam pelajaran di dalam kelas setiap pekan, maka sangat-sangat sulit tujuan bisa tercapai. Selama -+6 tahun mengajar di pesantren tertua di selayar "Ponpes Darul Muttaqin Kolo-Kolo" belum ada satupun santri yang betul-betul mampu menguasai bahasa Arab secara aktif apalagi pasif dibawah bimbingan saya. Oleh karena tidak ingin menyalahkan diri sendiri dan santri, maka saya katakan masalahnya bukan pada guru atau muridnya, tapi lebih banyak disebabkan karena model belajar klasikal yang dibatasi oleh ruang dan waktu tanpa berusaha membuat lingkungan yang kondusif untuk pengembangan dan pembiasaan berbahasa di luar kelas di lingkungan pesantren.

Sekali lagi, mudah kalau hanya ingin memliki kemampuan berbahasa Arab secara aktif, cukup membiasakan lisan untuk bercakap dengan bahasa Arab. Lain halnya dengan membaca teks Arab, ini butuh bimbingan khusus. Ibaratnya seorang anak yang lahir di tanah bugis, yang bahasa ibunya adalah bahasa bugis, lambat laun dia akan mampu berbahasa Bugis bahkan dalam jangka waktu kurang dari dua tahun dia sudah mampu merangkai kata-kata dalam bahasa Bugis, tapi lain halnya dengan membaca aksara bugis, butuh bimbingan khusus.

Bahasa Arab juga demikian, bisa jadi banyak orang yang mahir berbahasa Arab tapi tidak mampu membaca kitab gundul, sebagaimana banyak orang Indonesia, hanya pintar ngomong, menelpon atau ditelpon tapi ternyata tidak mampu membaca SMS, apalagi mau mengirim pesan teks berupa SMS, istilahnya mereka itu buta huruf tidak bisa membaca dan menulis.

Bekal untuk Menguasai Bahasa Arab
Bagi siapapun yang ingin memiliki kemampuan membaca dan menerjemahkan teks bacaan berbahasa Arab -berdasarkan pengalaman pribadi- harus memiliki semangat yang tidak mudah luntur dan kesabaran yang tidak bertepi, harus menguasa ilmu Nahwu dan Shorof, harus menghafal dan mengetahui arti dari setidaknya tiga ribu (3.000) kosatakata mufradat dalam bahasa Arab dan harus punya kamus Arab Indonesia, dan yang paling penting adalah senantiasa berdo'a memohon kepada Yang Kuasa untuk memberikan tambahan ilmu dan pemahaman.

Semangat dan kesabaran bisa kita usahakan sendiri, demikian juga do'a bisa kita panjatkan sendiri, namun untuk menguasai ilmu Nahwu dan Shorof itu butuh bimbingan seorang guru. Kenapa butuh guru? karena belum ada yang mampu menulis sebuah buku pelajaran bahasa Arab khususnya Nahwu dan shorof yang bisa dipelajari sendiri tanpa guru alias otodidak. Dan juga harus ada yang mendengar dan memperbaiki kesalahan kita ketika membaca teks bacaan dalam bahasa Arab tersebut. Juga sebagai tempat bertanya ketika ada kosakata atau kalimat yang sulit dipahami dan tidak bisa diterjemahkan dengan baik dalam bahasa kita.

Kenapa sich harus belajar bahasa Arab?
Allah subhanahu wata'ala berfirman :
{إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ} [يوسف: 2]
Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. [Yusuf: 2]

Dengan menguasai bahasa Arab, Kita bisa merujuk ke sumber asli ajaran Islam yaitu al Qur'an dan hadits serta tafsir dan penjelasannya. Dengan modal bahasa Arab, kita mampu memahami al Qur'an, Ibnu Abbas dalam satu riwayat yang diangkat Ath Thobary dalam tafsirnya mengatakan:
التفسيرُ على أربعةِ أوجهٍ: وجهٌ تعرفه العربُ من كلامها، وتفسير لاَ يُعذر أحدٌ بجهالته، وتفسير يعلمه العلماء، وتفسير لاَ يعلمه إلا الله تعالى ذكره
Tafsir itu ada empat bentuk: [1] bentuk tafsir yang diketahui oleh orang Arab karena dari ucapan mereka, [2] tafsir yang tidak ada alasan bagi seorang-pun untuk jahil terhadapnya, [3] tafsir yang diketahui oleh para ulama, dan [4] tafsir yang tidak ada seorangpun bisa mengetahuinya selain Allah ta'ala dzikruhu

Tertarik untuk belajar bahasa Arab? secara khusus mampu membaca kitab gundul? Ikutilah bimbingan belajar bahasa Arab "baca kitab gundul" sampai bisa di majelis.zainalm.com.

Syarat dan Ketentuan Latihan Baca Kitab Gundul
  • Mampu membaca al Qur'an dengan baik dan benar.
  • Siap mengikuti pelajaran setiap hari sesuai jadwal.
  • Memiliki kitab panduan dan kamus bahasa Arab Indonesia
  • Belajar minimal 1 jam setiap hari
  • Jadwal yang bisa dipilih:
    1. Ba'da subuh
    2. Ba'da ashar
    3. Ba'da isya
  • Jadwal selengkapnya bisa dilihat disini
  • Tempat belajar tentukan sendiri. Prioritas di masjid khususnya al Ikhwan Boddia Tabang atau secara umum di masjid-masjid wilayah benteng selayar
  • Pelajaran dimulai, jika kuota santri telah terpenuhi
  • Pendaftaran terbuka setiap hari
  • Biaya pendidikan gratis, donasi bisa disalurkan disini
  • Khusus Pria
  • CP. 0853 4062 4488 [zain]

Kenapa Bimbingan Belajarnya Gratis alias tidak Pasang Tarif?
Tujuan utama dari mengajar bahasa Arab ini, bagi saya pribadi adalah sebagai sarana agar ilmu yang saya tekuni sejak tahun 2000 ini bisa tetap bertahan dan terus bertambah, karena menurut keyakinan saya, ilmu bahasa, khususnya bahasa Arab bisa tetap bertahan jika terus dipraktekkan, dan jalan termudah untuk itu adalah dengan mengajarkannya. Apalagi dalam sebuah hadits Nabi shollallahu 'alaihi wasallam bersabda:
« إِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ حَتَّى النَّمْلَةَ فِى جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ »
Sesungguhnya Allah dan para malaikatnya serta penduduk langit lainya dan penduduk bumi, hingga semut-semut yang ada di dalam lubangnya serta ikan-ikan, sungguh mereka bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain. [HR. at Tirmidzi]

Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{قُلْ مَا سَأَلْتُكُمْ مِنْ أَجْرٍ فَهُوَ لَكُمْ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى اللَّهِ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ} [سبأ: 47]
Katakanlah: "Upah apapun yang aku minta kepadamu, maka itu untuk kamu. Upahku hanyalah dari Allah, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu". [Saba': 47]

Jadi mari kita belajar bersama agar mampu membaca kitab gundul sampai mahir, khusus wilayah Boddia Tabang, Benteng dan sekitarnya, Kab. Kepulauan Selayar.

"Maka berbicaralah kamu berdua (Musa & Harun Alaihimassalam) kepadanya (Fir'aun) dengan kata-kata yang LEMAH LEMBUT, mudah-mudahan ia ingat atau takut" [TQS. Thoha (20):44]