Daurah Asatidzah Nasional 2018

Hadirilah
Dengan Mengharap Ridha Allah Azza wa Jalla'

DAURAH ASATIDZAH NASIONAL

Bersama:
1. Syaikh Prof Dr Washiyullah 'Abbas (Ulama Besar Saudi, Guru Besar Jurusan Al-Kitab wa As-Sunnah Fakultas Dakwah & Ushuluddin Universitas Ummul Qura', Pengajar Tetap di Masjidil Haram Makkah, Saudi)

2. Syaikh Prof Dr 'Ashim bin Abdillah Al-Qaryuti (Kelahiran Palestina, Kebangsaan Yordania, Guru besar Jurusan Sunnah Nabawiyah Fakultas Ushuluddin Universitas Malik Muhammad bin Su'ud Riyadh, belajar pada sejumlah Ulama Kibar Saudi-India-Pakistan)

Waktu:
Insya Allah, Selasa - Sabtu,
19 - 23 Syawwal 1439 H
3 - 7 Juli 2018 M

Tempat:
Masjid Pesantren As-Sunnah Makassar
Jl. Baji Rupa No. 8 Makassar

https://goo.gl/maps/GdysBEk8DiM2

Fasilitas:
• Gratis pendaftaran
• Gratis penginapan bagi peserta luar Makassar dan sekitarnya.
• Gratis Konsumsi selama daurah
• Gratis Pelayanan Kesehatan selama daurah
• Gratis transportasi dari bandara / terminal / pelabuhan Makassar ke Pesantren As-Sunnah dan sebaliknya

Peserta Terbatas:
• Fasilitas bagi peserta yang telah terdaftar/registrasi
• Mendaftar via WA paling lambat tanggal 30 Juni 2018 M

Kontak Pantia:
- Pendaftaran: Tri Utomo 0852 5528 7644
- Transportasi: Bahrun 0812 4200 7723
- Akomodasi: Ridwan 0852 9947 3257

Insya Allah live streaming di:
- www.dzulqarnain.net
- www.almakassari.com
- radio.an-nashihah.com
- Melalui Saluran 2 atau aplikasi resmi Radio An-Nashihah (Appstore & IOS)

#TAUAMKS2018
#DAURAHASATIDZAHNASIONAL2018
Daurah Asatidzah Nasional 2018
Daurah Asatidzah Nasional 2018



Alhamdulillah puji syukur hanya milik Allah subhanahu wata'ala, insya Allah ini kali yang ketiga ana akan menghadiri dan mengikuti rangkaian acara Daurah Asatidzah Nasional dan Tabligh Akbar Ulama yang setiap tahunnya diselenggarakan di Masjid As-Sunnah di Jl. Baji Rupa makassar. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tabligh akbar untuk tahun ini akan diadakan di Masjid Agung Syaikh Yusuf di Kab. Gowa.

Kegiatan seperti ini merupakan kenikmatan tersendiri bagi ana pribadi. Sebelumnya sulit untuk dibayangkan bisa duduk bermajelis bersama dengan para Ulama dari Timur Tengah, apalagi ada prinsip yang maknanya : "ilmu itu didatangi bukan mendatangi". Jadi seharusnya mereka tidak perlu datang ke Indonesia, cukup kita yang datang kesana. Tapi prinsip ini mulai memudar seiring dengan berjalannya waktu dan semakin jauhnya perhatian kebanyakan manusia dari ilmu syar'i. Jika prinsip ini dipertahankan maka sungguh banyak orang yang akan kehilangan kesempatan menuntut ilmu di hadapan mereka, karena tidak semua orang diberikan kemudahan untuk melakukan perjalanan kesana ke negeri mereka.

Sungguh kedatangan mereka para Ulama adalah kenikmatan terbesar bagi penuntut ilmu. Saking nikmatnya, akhirnya kebanyakan mereka terpaksa memaksakan diri untuk hadir. Meski demikian seluruh rasa lelah dan capek yang mau tidak mau pasti ada, semuanya segera terobati bahkan tak terasa setelah meneguk sejuknya mata air ilmu yang mengalir dari mereka para Ulama.

Semoga Allah subhanahu wata'ala, senantiasa memberikan kemudahan bagi panitia penyelenggara dalam menyukseskan even serupa di tahun-tahun mendatang. Amien Ya Rabbal Alamin...

"Maka berbicaralah kamu berdua (Musa & Harun Alaihimassalam) kepadanya (Fir'aun) dengan kata-kata yang LEMAH LEMBUT, mudah-mudahan ia ingat atau takut" [TQS. Thoha (20):44]