[Awas] Share Kebaikan Saja, Karena Kematian Bukan Batas Akhir Catatan Amal

Jadwal Kajian Kitab Rutin @kota Benteng dan Sekitarnya
Allah Subhanahu wata'ala berfirman :
{إِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ} [يس: 12]
Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh). [Yasin (36):12]

Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir bin Abdullah As-Sa'di [W. 1376 H] Berkata dalam Kitab Tafsirnya :
{إِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتَى} {Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati} Maksudnya : Kami bangkitkan mereka setelah kematian untuk kami beri balasan atas amal perbuatan [yang telah] mereka [lakukan]. {وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا} {dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan} berupa kebaikan dan keburukan, dan itu adalah amal perbuatan mereka yang telah mereka lakukan dan mereka kerjakan sendiri semasa hidupnya. {وَآثَارَهُمْ} {dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan.} Dan ini adalah bekas-bekas kebaikan dan bekas-bekas keburukan, yang mereka adalah penyebab terjadinya hal tersebut semasa hidup dan setelah wafatnya. Amal perbuatan tersebut lahir dari kata-kata, gerak-gerik dan keadaan mereka. Maka setiap kebaikan yang dikerjakan oleh seorang [anak] manusia disebabkan karena ilmu seorang hamba atau karena pengajarannya, nasehatnya, atau karena amar ma'ruf dan nahi mungkarnya, atau karena ilmu yang dia titipkan disisi orang-orang yang diajarinya atau [ilmu] di dalam kitab-kitab yang dimanfaatkan semasa hidup dan setelah wafatnya, atau dia melakukan kebaikan berupa sholat, zakat, sedekah atau kebajikan [lainnya], kemudian orang lain mencontohnya, atau dia membangun masjid atau tempat dari berbagai tempat yang dimanfaatkan oleh orang lain, dan [seterusnya] yang semisal dengan itu. Maka sesungguhnya hal tersebut termasuk bekas-bekas [peninggalan mereka] yang [kebaikannya akan] dicatat untuknya. Demikian halnya perbuatan buruk.
Oleh karena itu :
{من سن سنة حسنة فله أجرها وأجر من عمل بها إلى يوم القيامة، ومن سن سنة سيئة فعليه وزرها ووزر من عمل بها إلى يوم القيامة}
{Barangsiapa yang melakukan perilaku yang terpuji maka baginya pahalanya dan [ditambah lagi semisal] pahala orang yang [mengikutinya dalam] mengerjakannya sampai hari kiamat, dan Barangsiapa yang melakukan perilaku buruk maka atasnya dosanya dan [ditambah lagi semisal] dosa orang yang [mengikutinya dalam] mengerjakannya sampai hari kiamat}.
Pembahasan ini menjelaskan kepada-mu tingginya martabat "DA'WAH" keada Allah dan "HIDAYAH" ke jalan-Nya, dengan seluruh sarana dan metode yang mengantarkan kesana, dan [menjelaskan pula] rendahnya derajat penyeru keburukan dan pemimpinnya, sesungguhnya dia adalah makhluk yang paling rendahan dan paling parah kejahatannya serta paling besar dosanya.
{وَكُلَّ شَيْءٍ} {Dan segala sesuatu} dari amal perbuatan, niat dan lain sebagainya {أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ} {Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).} -Maksudnya- adalah : sebuah kitab, dia adalah induk al-kitab, dan menjadi rujukan seluruh kitab, yang ada di tangan para malaikat, dan dia adalah al Lauh al Mahfudz.



Jadwal Kajian Kitab Rutin Kota Benteng dan Sekitarnya
  1. Setiap Hari Sabtu [Malam Ahad - Antara Magrib dan Isya], Kajian Tafsir @Masjid Baitul Makmur Lango-Lango
  2. Setiap Hari Ahad [Malam Senin - Antara Magrib dan Isya], Kajian Kitab A'lamussunnah Al Mansyurah @Masjid Baiturrahman Kemenag
  3. Setiap Hari Senin [Malam Selasa - Antara Magrib dan Isya], Kajian Kitab al Wajis Syarah Aqidah Ibni Abi Zaid @Masjid Agung al Umaraini
  4. Setiap Hari Selasa [Ba'da Ashar], Kajian Kitab Syarah al Qowa'id al Arba'ah, @Masjid Al Ikhwan Tabang
  5. Setiap Hari Kamis [Malam Jum'at - Antara Magrib dan Isya], Kajian Kitab Syarah Nawaqidh al Islam @Masjid Nurul Jihad Benteng Selatan
  6. Setiap Hari Jum'at [Malam Sabtu - Antara Magrib dan Isya], Kajian Kitab Mukhtashar Minhaj al Qasidhin @Masjid al Ikhwan Tabang

"Maka berbicaralah kamu berdua (Musa & Harun Alaihimassalam) kepadanya (Fir'aun) dengan kata-kata yang LEMAH LEMBUT, mudah-mudahan ia ingat atau takut" [TQS. Thoha (20):44]